KEARIFAN LOKAL MAKANAN
ULER-ULER /CENIL
Kearifan lokal adalah pengetahuan, nilai, dan praktik yang berkembang di dalam suatu komunitas atau budaya tertentu. Ini mencakup tradisi, kepercayaan, adat istiadat, serta cara hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Kearifan lokal memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas budaya dan memperkaya kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
•MAKANAN / JAJANAN DAERAH REMBANG
TRADISIONAL
Di daerah Rembang, Jawa Tengah, terdapat berbagai jajanan tradisional yang mencerminkan kearifan lokal dan kekayaan budaya daerah tersebut. Beberapa jajanan tradisional yang populer di Rembang antara lain:
1.Lupis Rembang
Adalah sejenis makanan tradisional dari ketan yang biasanya disajikan dengan gula merah cair atau serutan kelapa. Lupis Rembang memiliki ciri khas tersendiri dalam penyajiannya, seringkali disajikan dengan potongan daun pisang.
2.Getuk
Adalah jajanan tradisional Jawa yang terbuat dari ketan yang direbus dan kemudian diuleg hingga halus. Getuk dapat disajikan dalam berbagai varian rasa seperti pandan, kacang, atau ketan hitam. Getuk menjadi camilan favorit di Rembang dan sering dijual di pasar-pasar tradisional.
3.Onde-onde Rembang
Adalah jajanan bulat yang terbuat dari adonan tepung ketan yang diisi dengan pasta kacang hijau dan kemudian digoreng hingga kecokelatan. Onde-onde Rembang biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan onde-onde dari daerah lain, dan seringkali disajikan dengan taburan wijen di atasnya.
4.Lemper
Adalah makanan yang terbuat dari ketan yang dilapisi dengan isi ayam cincang atau abon ikan, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus. Lemper merupakan camilan yang populer di Rembang dan sering disajikan sebagai hidangan pembuka saat acara tertentu.
5.Dumbek/Clorot
Adalah makanan tradisional asal Rembang, Jawa Tengah. Bentuknya seperti spiral atau terompet. Dumbek terbuat dari tepung beras, santan, dan gula merah, dibalut dengan daun lontar dari pohon siwalan. Rasanya gurih dan manis. Dan lain-lain
Jajanan-jajanan tradisional ini merupakan bagian dari warisan budaya Rembang yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, mencerminkan kekayaan kuliner dan kearifan lokal masyarakat setempat.
•SALAH SATU CONTOH JAJANAN TRADISIONAL
Salah satu jajanan tradisional yang lain yaitu uler- uler atau yang biasa disebut dengan cenil,merupakan panganan yang dibuat dari adonan tepung kanji dan gula pasir, diberi pewarna, dibentuk menjadi bulat atau bisa juga dibentuk menyerupai ulat, sehingga disebut dengan uler-uler. Uler-uler biasanya disajikan dengan ditaburi kelapa parut diatasnya.
Uler-uler atau cenil ini merupakan jajanan tradisional karena memiliki sejarah panjang dan telah menjadi bagian dari budaya kuliner masyarakat setempat selama bertahun-tahun. Ada beberapa alasan mengapa cenil dianggap sebagai jajanan tradisional yaitu :
1. Memiliki akar dalam warisan budaya lokal indonesia
2. Penggunaan bahan-bahan lokal
3. Proses pembuatan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi yang bertahan sejak lama
4. Mempunyai citra rasa khas tersendiri
•KONDISI MAKANAN/JAJANAN TRADISIONAL DITENGAH MEREBAKNYA MAKANAN KEKINIAN
Di tengah merebaknya makanan popularitas atau kekinian seperti jajanan cepat saji atau makanan berbasis trend, jajanan tradisional seperti cenil masih dapat bertahan di tengah-tengah persaingan dengan makanan modern.
Jajanan ini masih banyak peminatnya, dari mulai kaum muda sampai kaum tua. Bagi kaum muda jajanan ini masih menarik karena mempunyai citra rasa yang khas , meskipun tidak semua kalangan kaum muda tertarik pada jajanan tradisional ini dan lebih tertarik pada jajanan kekinian atau berbasis trend seiring dengan perubahan zaman.
Sedangkan bagi kaum tua jajanan masih diminati. Meskipun ada banyak makanan kekinian yang populer, banyak orang masih memiliki rasa nostalgia dan menghargai cita rasa serta keunikan dari jajanan tradisional. Selain itu, bagi beberapa orang, jajanan tradisional juga memiliki nilai budaya dan nilai historis yang penting.
Seiring dengan berkembangnya zaman yang sudah serba modern kondisinya mungkin sedikit berubah karena makanan kekinian semakin populer, tapi jajanan tradisional masih memiliki tempat khusus di hati kaum tua yang menghargai warisan budaya dan cita rasa masa lalu.